Jumat, 20 November 2015

Selesai


Teringat bau malam yang lalu..
Kalbu mu membiru tertiup angin sembilu..
Bisikan malang, teriakan kesakitan itu..
Membuat iba ku menghampirimu..
Hingga tak tahu siapa yang menebar benih, ada bunga yg kian merekah kini..
Bunga yang kau jatuhkan dihati tapi kau paksa untuk layu, sebelum aku sempat berterima kasih..
Aku terpuruk dalam diam, mencari jawaban yang tak pantas dipertanyakan..
Seakan berlari tanpa batas akhir bersama haus yang semakin mencekik..
Hingga terkapar dalam sekat cerita yang belum selesai..
Terseok mundur bersama hati yang telah hancur, hingga akhirnya membuatku yakin memang ada cerita yang seharusnya dianggap selesai..

Bumi yang diam


Di setiap kedip mata, saat ku hanya bisa berbisik pada bumi agar langit mendengar..
Andai kata harus diam, aku akan diam dengan sebaik-baiknya aku menutup mulut..
Jikalau waktu sudi mengabulkan harap bersama keinginan dirimu untuk datang, tataplah mataku dan kau akan mengerti kenapa aku selalu diam..
Bahkan burung dilangitmu kehilangan kicaunya melihat ku tersisih..
Hidup sebegitu menakutkan bagiku, hingga tak ada lagi kata yang ingin disampaikan..
Dariku,
Bumi yang tak bisa memisahkan matahari dari cahayanya.

ilalang di sela jari


Dalam kebisuan malam yg menebar sunyi..
Aku terbelenggu dalam pilu bersama jerit namamu disudut kebungkaman hampa..
Yang dalam diam kini kian menyiksa..
Terperangkap sekat yg begitu kokoh..
Naif ku ingin menerobos tidak sopan menjadi ilalang di sela-sela jarimu..
Tapi apalah dayaku..
Hingga aku hanya bisa berbisik pada cahaya remang..
Aku inginkan mu utuh, meski kini jauh dari sentuh..

Terima kasih Lentera ku


Dalam lamunan yang semakin menenggelamkan..
Bersama rasa tak terbendung melewati hari yang kembali berkabung..
Juga cahaya senyummu untukku yang tak lagi terlihat, namun namamu masih membuat hatiku bergetar..
Saat dirimu tak mampu pahami rintih gema suara, bahkan jemariku masih mampu menata kata..
Dengan segala upaya agar kamu tahu rasa ini ada..
Terima kasih telah menjadi lentera ku dalam setiap rangkaian kata..

Entah Sampai Kapan


Saat cinta datang, aku hanya mengenal bahagia..
jika ku punya kuasa mengetahui cinta ini hanya akan membuahkan luka, mungkin sudah ku hapus cinta yang kini membuatku binasa..
Hingga akhirnya tak ada lagi hak akan kenangan yang bisa ku percaya..
Hanya ada rasa yang mengendap berdebu disudut hati yang gelap..
Sampai nanti entah sampai kapan tuhan akan mengikis debunya bersama angin..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...