Senin, 01 Maret 2010

Tetes air mata di hari guru

Cerita ini bermula ketika aku masuk dalam salah satu sekolah sma di Jakarta..

"Wah.. Sekolahnya bagus sekali, bagaimana yah dengan guru-guru disini?" itulah yang ada didalam hatiku, ketika aku pertama kali memasuki sekolah baruku.
Lalu, setelah beberapa bulan aku bersekolah, ternyata guru-guru disana baik-baik walaupun ada yang sedikit galak tapi tetap pada batas kewajaran, gurukan juga manusia.

Namun, diantara guru-guru tersebut, ada diantara guru yang bernama ibu rani, dia adalah guru yang paling baik dan bertanggung jawab menurutku. Dia selalu mengajar siswanya dengan penuh kesabaran, hingga aku menjadikannya guru favorite ku. Saya dan bu rani pun sangat dekat sekali, layaknya seorang ibu dan anak.

Namun, akhir-akhir ini ibu rani jarang hadir untuk mengajar dikelas. menurut gosip yang beredar, dia sedang sakit parah. Entahlah aku pun tidak tahu penyakitnya.

Tepat tanggal 25 november hari itu adalah hari guru diseluruh Indonesia. Dan disekolahkupun diperbolehkan bagi setiap siswa Untuk membawa bunga lalu diberikan kepada guru favoritenya, sebagai tanda ucapan terima kasih. aku berniat memberikan bungaku kepada ibu rani, namun tepat pada hari guru itu, ibu rani tidak masuk sekolah. Akupun sedikit kecewa. Namun betapa kagetnya aku ketika ternyata pak kepala sekolah memberikan pengumuman bahwa ibu rani telah meninggal dunia, tanpa terasa mataku meneteskan air mata. saat itu pula aku berusaha untuk bisa kerumah bu rani untuk menyelawatnya, bersama dengan guru-guru yang lain. Dan akhirnya aku berhasil, aku pun tidak hanya kerumahnya tapi ikut untuk pemakamannya. Dan setelah pemakamannya selesai, aku hanya bisa berdoa untuknya dan memberikan bungaku diatas makamnya sebagai tanda terima kasih dariku. "semoga engkau diterima disisinya, engkau adalah guru yang baik", hanya itulah yang dapat kuucapkan untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...