Diriku menjadi orang terbodoh ketika aku mensia-siakan Lisa seorang wanita yang berhati baik namun aku tidak menyadarinya.
Sebelumnya ku berduga, aku tidak akan pernah merasakan dicintai oleh seorang wanita, tapi semua dugaan ku salah setelah ku mengenal lisa wanita yang mau menerima ku apa adanya walaupun diriku buta, Bahkan lisa selalu memberiku suport dan semangat hidup untukku.
Sampai pada suatu hari lisa menerima ku sebagai kekasihnya, hati ku merasa sangat senang. selama berhubungan dengan lisa, lisa tak pernah menghina ku sedikit pun.
Hingga pada suatu hari pula, lisa mengajak ku sebuah rumah sakit, dan lisa berkata "kamu akan segera melihat dunia". Aku pun merenung sejenak dan tiba-tiba datanglah seorang dokter yang berkata "operasi sudah siap, silahkan bawa pasien ke ruang operasi", tiba-tiba beberapa orang membawaku dan aku disuntikan sesuatu, dan setelah itu aku tidak mengetahui apa-apa lagi.
aku pun terbangun, dan aku mendengar suara lisa disampingku, lisa berkata "kau akan segera melihat dunia ini", setelah itu seorang dokter membuka perban dimataku dan setelah terbuka aku merasakan cahaya yang sangat tajam dimataku dan ternyata aku bisa melihat.
saat itu aku senang tapi di sisi lain aku merasa kecewa karena lisa adalah seorang wanita buta. saat itu pula aku marah terhadap lisa karena aku merasa terbohongi dan aku memutuskan hubungan kami, lisa pun menerimanya dan dia segera pergi dariku dengan menggunakan tongkat.
Seminggu kemudian aku check mata kembali, tiba-tiba seorang dokter yang mengoperasiku memberitahuku bahwa yang mendonorkanku mata adalah lisa dan lisa menyuruh sang dokter agar tidak memberitahuku.
Selama kejadian itu, aku terus menangis dan berusaha mencari lisa. Namun, setelah aku menemukan rumahnya ternyata dia sudah meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.
Rasa menyesal didiriku sudah semakin dalam hingga membuatku seperti orang gila. Namun apa daya nasi sudah menjadi bubur, aku hanya bisa berbicara dalam hati "maafkan aku lisa, maafkan aku.. Sungguh cinta dan pengorbananmu sangatlah berharga untukku, aku akan terus menjaganya.. Maafkan aku.., Seandainya waktu dapat ku putar kembali, sungguh aku akan mengubah sikap angkuhku terhadapmu waktu itu, Maafkan aku..".
Rabu, 31 Maret 2010
Senin, 01 Maret 2010
Tetes air mata di hari guru
Cerita ini bermula ketika aku masuk dalam salah satu sekolah sma di Jakarta..
"Wah.. Sekolahnya bagus sekali, bagaimana yah dengan guru-guru disini?" itulah yang ada didalam hatiku, ketika aku pertama kali memasuki sekolah baruku.
Lalu, setelah beberapa bulan aku bersekolah, ternyata guru-guru disana baik-baik walaupun ada yang sedikit galak tapi tetap pada batas kewajaran, gurukan juga manusia.
Namun, diantara guru-guru tersebut, ada diantara guru yang bernama ibu rani, dia adalah guru yang paling baik dan bertanggung jawab menurutku. Dia selalu mengajar siswanya dengan penuh kesabaran, hingga aku menjadikannya guru favorite ku. Saya dan bu rani pun sangat dekat sekali, layaknya seorang ibu dan anak.
Namun, akhir-akhir ini ibu rani jarang hadir untuk mengajar dikelas. menurut gosip yang beredar, dia sedang sakit parah. Entahlah aku pun tidak tahu penyakitnya.
Tepat tanggal 25 november hari itu adalah hari guru diseluruh Indonesia. Dan disekolahkupun diperbolehkan bagi setiap siswa Untuk membawa bunga lalu diberikan kepada guru favoritenya, sebagai tanda ucapan terima kasih. aku berniat memberikan bungaku kepada ibu rani, namun tepat pada hari guru itu, ibu rani tidak masuk sekolah. Akupun sedikit kecewa. Namun betapa kagetnya aku ketika ternyata pak kepala sekolah memberikan pengumuman bahwa ibu rani telah meninggal dunia, tanpa terasa mataku meneteskan air mata. saat itu pula aku berusaha untuk bisa kerumah bu rani untuk menyelawatnya, bersama dengan guru-guru yang lain. Dan akhirnya aku berhasil, aku pun tidak hanya kerumahnya tapi ikut untuk pemakamannya. Dan setelah pemakamannya selesai, aku hanya bisa berdoa untuknya dan memberikan bungaku diatas makamnya sebagai tanda terima kasih dariku. "semoga engkau diterima disisinya, engkau adalah guru yang baik", hanya itulah yang dapat kuucapkan untuknya.
"Wah.. Sekolahnya bagus sekali, bagaimana yah dengan guru-guru disini?" itulah yang ada didalam hatiku, ketika aku pertama kali memasuki sekolah baruku.
Lalu, setelah beberapa bulan aku bersekolah, ternyata guru-guru disana baik-baik walaupun ada yang sedikit galak tapi tetap pada batas kewajaran, gurukan juga manusia.
Namun, diantara guru-guru tersebut, ada diantara guru yang bernama ibu rani, dia adalah guru yang paling baik dan bertanggung jawab menurutku. Dia selalu mengajar siswanya dengan penuh kesabaran, hingga aku menjadikannya guru favorite ku. Saya dan bu rani pun sangat dekat sekali, layaknya seorang ibu dan anak.
Namun, akhir-akhir ini ibu rani jarang hadir untuk mengajar dikelas. menurut gosip yang beredar, dia sedang sakit parah. Entahlah aku pun tidak tahu penyakitnya.
Tepat tanggal 25 november hari itu adalah hari guru diseluruh Indonesia. Dan disekolahkupun diperbolehkan bagi setiap siswa Untuk membawa bunga lalu diberikan kepada guru favoritenya, sebagai tanda ucapan terima kasih. aku berniat memberikan bungaku kepada ibu rani, namun tepat pada hari guru itu, ibu rani tidak masuk sekolah. Akupun sedikit kecewa. Namun betapa kagetnya aku ketika ternyata pak kepala sekolah memberikan pengumuman bahwa ibu rani telah meninggal dunia, tanpa terasa mataku meneteskan air mata. saat itu pula aku berusaha untuk bisa kerumah bu rani untuk menyelawatnya, bersama dengan guru-guru yang lain. Dan akhirnya aku berhasil, aku pun tidak hanya kerumahnya tapi ikut untuk pemakamannya. Dan setelah pemakamannya selesai, aku hanya bisa berdoa untuknya dan memberikan bungaku diatas makamnya sebagai tanda terima kasih dariku. "semoga engkau diterima disisinya, engkau adalah guru yang baik", hanya itulah yang dapat kuucapkan untuknya.
Langganan:
Postingan (Atom)