Sinta.. Sinta adalah seorang siswi
yang dikenal pintar, baik, dan ramah di salah satu Sekolah Menengah Atas yang
ternama dan elit di suatu daerah perkotaan. Sinta sangat beruntung karena
mendapat beasiswa, dan tentunya dia pun bisa masuk dan belajar disekolah itu
meski dia berasal dari keluarga yang sederhana. Disekolahnya, Sinta pun dikenal dengan sebutan si kutu buku
karena dia tidak pernah jauh dari yang namanya membaca buku dan apalagi kalau
dia sudah berada di
perpustakaan, rasanya perpustakaan adalah surga dunia baginya. Namun siapa
menyangka kalau di perpustakaan itulah dia akan menemui takdir kematiannya.
Hingga pada suatu ketika, Sinta
berkenalan dengan teman satu sekolahnya yang bernama Anton. singkat cerita,
perkenalan dengan anton terus berkembang hingga tanpa diduga bahwa keduanya
ternyata memiliki satu perasaan yang sama, namun perasaan itu belum terungkap karena
tidak adanya saling keterbukaan diantara mereka berdua. dan tanpa disadari pula
ternyata banyak siswi yang cemburu dengan kedekatan anton dengan sinta yang
semakin dekat dan mulai tampak seperti melebihi seorang teman biasa, hmm.. kalau banyak
siswi yang cemburu itu adalah wajar karena anton termasuk cowo terganteng,
tajir, gaul, dan populer disekolah tersebut. dan kedekatan anton dengan sinta
pun ternyata juga tercium hingga
kepada mantan pacar anton yaitu wulan, wulan pun penasaran dengan sosok sinta dan
kedekatan sinta dengan mantan pacarnya
tersebut. putusnya hubungan pacaran anton dan wulan dikarenakan wulan yang
selingkuh dengan cowo lain, yang namun pada akhirnya perselingkuhan
tersebut diketahui oleh anton sendiri dan karena itulah
anton memutuskan hubungannya dengan wulan. meski sebenarnya wulan masih sangat mencintai anton dan serta menyesal
telah menduakan anton dan menurut wulan perselingkuhannya dengan cowo lain tersebut hanyalah sebuah iseng
belaka. Hmm.. penyesalan selalu
datang diakhir, meski wulan meminta hubungannya dengan anton kembali seperti
sebelumnya tetapi anton telah terlanjur sakit hati dan tidak bisa mengembalikan
hubungannya dengan wulan,
serta menganggap wulan adalah sebuah masa lalu.
Siang
hari disekolah tepat waktu istirahat, anton mengajak sinta ke taman belakang
sekolah dengan tujuan anton ingin menyatakan cintanya yang sudah lama ingin
diungkapkan terhadap sinta dan sekaligus meminta sinta untuk menjadi pacarnya.
Ditempat yang sepi itu anton pun mengutarakan cintanya terhadap sinta dan sinta
pun membalas cinta anton, dan saat itu pula mereka resmi berpacaran. Namun
tanpa mereka sadari ternyata wulan mengikuti mereka, dan entah setan apa yang
ada difikiran wulan setelah mengetahui hal itu wulan pun sangat marah cemburu
dan dia pun berniat melakukan sesuatu terhadap sinta. Bel istirahat selesai pun
berbunyi, anton dan sinta pun berpisah untuk kembali ke kelasnya masing-masing.
namun ternyata wulan mengikuti sinta dan tepat didepan pintu kelas sinta,
secara mengagetkan wulan pun menarik tangan kanan sinta dengan sambil meminta
menggunakan nada tinggi agar sinta menemui wulan diperpustakaan setelah bel
pulang sekolah, dan sinta pun menjawab ucapan wulan dengan nada yang polos serta
menuruti permintaan wulan karena fikirnya mungkin wulan membutuhkan bantuannya
dalam hal pelajaran. Setelah itu, Lalu sinta pun masuk kedalam kelas kembali
untuk melanjutkan pelajaran tanpa fikiran curiga sekali pun terhadap wulan.
Bel pulang sekolah
pun berbunyi bertanda semua pelajaran hari ini telah berakhir. Sekolah mendadak
hening, sinta pun segera menepati janjinya untuk menemui wulan diperpustakaan.
Namun wulan yang ditunggu pun tak kunjung datang tetapi sinta tetap menunggu wulan
sambil membaca dan membuka-buka lembaran buku diperpustakaan itu. tiba-tiba
handphone sinta pun bergetar mengagetkan sinta, ternyata anton yang menelpon
untuk mengajak sinta segera pulang dan anton sedang menunggunya di parkiran
bawah tetapi sinta menolak dan menyuruh anton untuk pulang duluan, alhasil
anton pun mengikuti permintaan sinta. Dan ketika sinta ingin memasukan kembali
handphonenya ke kantong bajunya, tiba-tiba pak ali (penjaga perpustakaan)
bertanya “kok.. belum pulang? Kenapa?”, sinta pun menjawab “oh iya.. pak, saya
masih ingin membaca buku, bapak mau pulang? Saya tidak apa-apa sendiri”, pak
ali pun kembali menjawab “owhh.. yaudah, sin.. bapak pulang yah.. nanti jgn
lupa kalau sudah selesai lampunya dimatikan”. Pak ali pun segera pulang dan
meninggalkan sinta sendiri didalam pepustakaan karena pak ali percaya pada
sinta dan sangat mengenal sinta karena sinta sering main keperpustakaan.
Hari semakin sore
dan sekolah pun semakin hening, sinta pun asik membaca dan membuka lembar demi
lembar bukunya diperpustakaan itu. Tiba-tiba wulan datang, sinta pun memanggil
wulan dengan polosnya dan wulan dengan segera menghampirinya.
Disaat itu pula dialog antara wulan dan
sinta serta kejadian yang tak diinginkan pun terjadi...
Sinta : wulan.. akhirnya kamu datang.
hmm.. oh iya, tadi ada apa yah kamu meminta aku kesini?
Wulan : gua mau nanya sama loe..
Sinta
: kamu mau nanya apa? (jawab sinta dengan polos)
Wulan : loe udah jadian sama anton?
Sinta
: hmm.. iyah.. kenapa?
Wulan : terus loe terima dia untuk jadi
pacar loe?
Sinta
: hmm.. lan, sebenernya ada apa sih?
Wulan : anton itu milik gua.. gak boleh
ada yang milikin dia selain gua.. (jelas wulan dengan nada tinggi)
Sinta
: hah? Bukannya kamu sudah putus sama anton..??
Wulan : loe gak usah banyak bacot..
(dengan sambil mengeluarkan pisau dan menusukannya ke dada sinta)
Sinta
: aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....................................
Sinta pun kehilangan nyawanya
diperpustakaan itu, dan dengan segera wulan menghampiri sebuah lemari besi tua
seperti brankas diperpustakaan itu sambil menyeret sinta ke lemari besi
tersebut. Sangat Tragis sekali, wulan pun menyimpan dan memasukkan jasad sinta
ke dalam lemari besi tersebut dengan pisau yang masih tertancap di dadanya. Lalu
setelah itu wulan pun dengan segera membersihkan ceceran darah sinta dilantai
perpustakaan tersebut dan mengunci lemari besi tersebut lalu membuang kuncinya.
Dua
hari atas gemparnya hilangnya sinta berlalu.. dari pihak keluarga atau pihak
sekolah pun bingung dengan keberadaan sinta sebenarnya, mereka sudah mencarinya
bahkan sudah melapor kepada polisi atas hilangnya sinta yang diduga bahwa sinta
telah diculik saat menuju rumah ketika pulang sekolah. Pak ali (penjaga
perpustakaan) pun telah menjadi saksi orang terakhir yang bersama sinta, pak
ali pun memberi keterangan yang menyatakan “terakhir saya bersama sinta yang
membaca buku hingga sore diperpustakaan, dan saya sempat meminta sinta untuk
mematikan lampu perpustakaan jika sudah selesai tetapi sepertinya sinta lupa
untuk mematikannya karena besok paginya keadaan lampu perpustakaan masih dalam
keadaan menyala, dan selanjutnya saya tidak tau apa-apa lagi karena saya
meninggalkannya sendiri”, ucap pak ali. Hilangnya sinta sungguh misterius dan
sangat sulit terungkap, Dan Anehnya diperpustakaan tersebut yang dimana tempat
tewasnya sinta dan tempat jasad sinta berada saja tidak tercium bau
mencurigakan, dan tidak ada satu orang pun yang curiga pada lemari besi tua
yang ada diperpustakaan tersebut karena tidak ada yang berfikir hingga kesitu
dan terlebih lemari besi itu sudah lama tidak digunakan.
Hilangnya sinta
sungguh membuat bingung semuanya dan hingga semuanya pun merasa ada keganjilan
atas hilangnya sinta. Sejak hilangnya sinta, Di dalam kelas sinta pun terasa
keganjilan dan bangku yang dimana tempat sinta duduk kini menjadi kosong yang
bahkan teman sebangku sinta yang bernama Lia pun sering mendengar sayup-sayup
suara sinta yang meminta tolong didalam kelas hingga akhirnya Lia pun sakit
tiba-tiba dan tidak masuk sekolah akhir-akhir ini. Selain itu, perpustakaan
sekolah pun juga menjadi sepi karena sebagian murid sekolah tersebut sering
menemukan keanehan diperpustakaan tersebut, seperti buku perpustakaan yang
tiba-tiba pindah dengan sendirinya, melihat penampakan hantu kuntilanak yang
masih tertancap pisau didadanya, bahkan hingga ada siswi yang kesurupan
diperpustakaan itu. Hmm.. Sebenarnya sejak awal hilangnya sinta, pak ali (penjaga
perpustakaan) pun merasakan ada yang aneh juga dengan perpustakaan dan selain
itu hawa udara didalam perpustakaan juga yang akhir-akhir ini tidak seperti
biasanya. Hingga hari keempat misteri hilangnya sinta pun masih belum
terungkap, pak ali pun dihari keempat tersebut akhirnya menemukan keganjilan
pada perpustakaan karena dia menemukan seekor ulat belatung dilantai
perpustakaan tersebut, namun sangat disayangkan pak ali tidak terlalu
menanggapinya karena dia hanya menemukan ulat belatung tersebut hanya seekor
saja.
Orang tua sinta
sangat terpukul sekali dengan hilangnya sinta, dan terlebih sinta adalah anak
perempuan satu-satunya. Tidak hanya di sekolah sinta dan ternyata di rumah tempat
tinggal sinta pun sering terjadi keanehan sejak hilangnya sinta, seperti pintu
rumah yang akhir-akhir ini sering ada yang mengetuk tetapi setelah dibuka oleh
ayah atau ibunya sinta ternyata tidak ada siapa pun didepan pintu tersebut, kucing-kucing
disekitar rumah sinta yang selalu mengeong terus-menerus ditengah malam
akhir-akhir ini, dan yang lebih aneh lagi lampu yang ada dikamar sinta yang
selalu ditemukan dalam keadaan menyala dipagi hari oleh ibunya sinta meski
padahal lampu itu sudah dimatikan atau selalu dalam keadaan mati sebelumnya.
Meskipun sering terjadi keanehan-keanehan tersebut tetapi Orang tua sinta pun
tidak pernah berfikir keanehan itu berasal dari arwah penasaran sinta karena
orang tua sinta masih beranggapan bahwa sinta telah diculik, dan mereka masih
sangat berharap sinta dapat ditemukan serta mereka dapat berkumpul kembali
menjadi keluarga sederhana yang utuh.
Hingga hari ke-enam
hilangnya sinta.. Anton yang harus kehilangan sinta pun masih terlarut dalam
kesedihan, anton yang sedang berada ditaman belakang sekolah pun menangis
karena mengingat tempat itu adalah tempat dimana dia dan sinta resmi berpacaran
yang belum sempat dia menikmati masa berpacarannya tetapi sinta telah hilang
entah kemana. Anton sangat mencintai sinta, hilangnya sinta seperti membuatnya
gila yang terkadang membuatnya tertawa sendiri jika mengingat kejadian ketika
dia sedang bercanda dengan sinta dan tetapi terkadang juga membuat anton
menagis sendiri karena dia sadar bahwa sinta telah hilang. Dan tiba–tiba
ditengah hembusan angin yang meniup pepohonan ditaman belakang tersebut muncul
sosok sinta, anton pun mengejar sosok sinta tersebut hingga berhenti didepan
perpustakaan, namun sosok sinta itu pun menghilang. Dan didepan perpustakaan
tersebut anton bertemu dengan wulan, hingga terjadi dialog antara mereka
berdua..
Anton : sinta.. sinta.. (berteriak
mencari sosok sinta yang menghilang tersebut)
Wulan : anton? Ngapain kamu cari sinta?
Sinta gak ada disini?
Anton : tapi tadi aku liat dia disini..
Wulan : allow.. dia itu udah ilang.. jadi
ga mungkin ada disini..
Anton : arggh.. terserah mau percaya atau
enggak..
anton pun segera masuk kedalam
perpustakaan dengan masih sambil berteriak mencari sinta dan dengan segera pula
wulan pun mengikuti anton, Namun anton yang berteriak memanggil-mangil nama
sinta tiba-tiba menangis dan duduk dibangku perpustakaan karena dia telah sadar
bahwa sosok sinta yang dia kejar ternyata tidak ada disana. lalu wulan pun
menghampiri anton dan meyakinkan anton kalau sinta tidak ada diperpustakaan itu
serta meminta anton untuk melupakan sinta, tetapi anton yang mendengar ucapan
wulan hanya diam menangis tidak menjawab ucapan wulan tersebut. Dan tiba-tiba
wulan sentak kaget takut setelah mendengar sayup-sayup suara arwah sinta yang
memanggil namanya, lalu dengan segera wulan pun meminta anton keluar dari
perpustakaan itu bersamanya. dan disaat berjalan menuju keluar pepurpustakaan
itu, anton pun tiba-tiba dikagetkan dengan darah yang menetes ditangannya yang
entah darah tersebut menetes dari mana asalnya. Wulan yang melihat kejadian itu
segera menarik anton keluar dari perpustakaan itu karena takut akan terjadi
sesuatu yang lebih aneh lagi dan akhirnya mereka berdua pun keluar dari
perpustakaan itu meski anton masih merasakan aneh dengan darah yang tiba-tiba
menetes ditangannya tersebut.
Tepat
di hari ke-tujuh hilangnya sinta.. seperti biasa anton belajar dikelasnya,
namun kali ini anton tertidur dikelas karena akhir-akhir disetiap malam ini dia
tidak bisa tidur karena memikirkan sinta. Didalam tidurnya anton bermimpi
bertemu dengan sinta dan sinta pun mengajaknya keperpustakaan untuk membuka
lemari besi tua yang berada diperpustakaan, namun disaat dia telah sampai
didepan lemari besi itu dan ingin membuka lemari besi itu, sinta pun
menghilang. Tiba-tiba Anton pun sentak terbangun dari tidurnya sambil berteriak
memanggil nama sinta dan mengagetkan guru serta murid yang saat itu ada
dikelas, Dan lalu dengan segera anton meminta semuanya untuk keperpustakaan dan
meyakinkan sinta ada disana (diperpustakaan itu). Dan disaat yang bersamaan,
pak ali (penjaga perpustakaan) pun menemukan banyak ulat belatung disekitar
lemari besi tua diperpustakaan yang dijaganya tersebut dan dengan segera dia
melapor ke ruang kantor guru. Dan pada Akhirnya semua warga sekolah pun
berkumpul diperpustakaan itu, pak ali dan pak penjaga sekolah pun membuka paksa
lemari besi tua itu untuk mengetahui ada apa didalam lemari besi tua itu yang
disaksikan semua warga sekolah. Dan ternyata.. astagfirullah...
innalillahiwainnailaihirojiun.. ternyata didalam lemari besi itu terdapat mayat
sinta yang sudah membusuk dengan sebuah pisau yang masih tertancap didadanya.
Mengetahui hal itu semua guru, teman dekat, dan terutama anton pun menangis,
dan dengan segera pihak sekolah pun menghubungi keluarga sinta dan melapor
polisi. Lalu Tidak lama kemudian polisi serta mobil ambulance pun datang
bersamaan dengan ayah dan ibunya sinta yang terus menangis sejak mendapat kabar
dan mengetahui hal itu. dan disaat polisi mengangkat jasad sinta yang masih
tertancap sebuah pisau untuk keluar dari lemari besi itu, tiba-tiba wulan
berteriak kencang, menangis, lalu tertawa sendiri.. dan secara mendadak serta
tak wajar ternyata disaat itu pula wulan dinyatakan telah gila (mengalami
gangguan jiwa)..