Percayakah anda tentang takdir? Pernahkah anda mendengar sebuah kalimat “bahkan daun yang jatuh karena tertiup angin pun telah mendapati takdirnya sendiri”, begitu juga dengan aku dengan takdir ku, yang menurut sebagian besar orang adalah takdirku merupakan ketidak beruntunganku.
Setiap orang tidak bisa memilih takdirnya sendiri, bahkan
takdir itu seperti begitu saja jatuh tepat dikepala seseorang yang berada dibawahnya tanpa
seseorang itu dapat menghindar. Bahkan sebuah doa pun terasa tak berguna, harapanku kepada Tuhan ketika ku menutup mata disaat malam adalah dengan terbangun keesokan pagi sebagai seseorang yang baru adalah khayal belaka. Takdirku yang disetiap detiknya ada rasa
bersalah dalam hidup tanpa aku bisa memperbaikinya, terasa terenyuh ketika
menyadari ini adalah benar-benar
takdirku, maka ikhlaslah. Ini adalah aku dengan ketidak sempurnaanku,
namun aku menyebutnya sebagai hadiah.